Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan, tetapi kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Diberdayakan oleh Blogger.

Model pembelajaran

MODEL PEMBELAJARAN KONSEPTUAL

Di dunia pendidikan kita banyak mengenal yang namanya pendekatan, strategi, dan model pembelajaran. Kesempatan kali ini saya sudah uploadka kalian semua yang bergelut di bidang pendidikan salah satu model yang mungkin cukup kalian kenal yaitu Moden Perubahan Konseptual. Model Perubahan Konseptual merupakan salah satu model yang banyak digunakan oleh para penggelut dunia pendidikan saat ini. Ini ada beberapa link yang mungkin bisa kalian doenload mengenai Model Perubahan Konseptual
Dampak Model Perubahan Konseptual
Model Perubahan Konseptual dalam Sains

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendidikan karakter

Sintaks Pembelajaran Karakter di Kelas

TAHAP PENDAHULUAN
  1. Berdasarkan Standar Proses, pada kegiatan pendahuluan, guru: menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
  2. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
  3. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
  4. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Contoh alternatif :
  1. Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
  2. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (contoh nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
  3. Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: religius)
  4. Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin)
  5. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainny (contoh nilai yang ditanamkan: religius, peduli)
  6. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
  7. Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, santun, peduli)
  8. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan karakter
KEGIATAN INTI
Sesuai permen 41 tahun 2007 Pembelajatan melalui 3 tahapan yakni :
a. Eksplorasi (peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa)
  1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)
  2. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
  3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan).
  4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
  5. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studi atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja keras).

b. Elaborasi (peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam):
  1. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugastugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis)
  2. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)
  3. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis)
  4. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab)
  5. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras,menghargai)
  6. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
  7. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
  8. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
  9. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
c. Konfirmasi (peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan, atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa)
  1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
  2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis)
  3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan)
  4. Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:
  • berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun);
  • membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli);
  • memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis);
  • memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu); dan
  • memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).

PENUTUP
Dalam kegiatan penutup, guru:
  1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
  2. pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
  3. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
  4. secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, mengetahui
  5. kelebihan dan kekurangan);
  6. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);
  7. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; danmenyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar internalisasi nilai-nilai terjadi dengan lebih intensif selama tahap penutup.
1.    Selain simpulan yang terkait dengan aspek pengetahuan, agar peserta didik difasilitasi membuat pelajaran moral yang berharga yang dipetik dari pengetahuan/keterampilan dan/atau proses pembelajaran yang telah dilaluinya untuk memperoleh pengetahuan dan/atau keterampilan pada pelajaran tersebut.
2.    Penilaian tidak hanya mengukur pencapaian siswa dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada perkembangan karakter mereka.
3.    Umpan balik baik yang terkait dengan produk maupun proses, harus menyangkut baik kompetensi maupun karakter, dan dimulai dengan aspek-aspek positif yang ditunjukkan oleh siswa.
4.    Karya-karya siswa dipajang untuk mengembangkan sikap saling menghargai karya orang lain dan rasa percaya diri.
5.    Kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok diberikan dalam rangka tidak hanya terkait dengan pengembangan kemampuan intelektual, tetapi juga kepribadian.
6.    Berdoa pada akhir pelajaran.

Faktor lain yang perlu diperhatikan:
1. Guru harus merupakan seorang model dalam karakter. Dari awal hingga akhir pelajaran, tutur kata, sikap, dan perbuatan guru harus merupakan cerminan dari nilainilai karakter yang hendak ditanamkannya.
2. Guru harus memberikan reward kepada siswa yang menunjukkan karakter yang
dikehendaki dan pemberian punishment kepada mereka yang berperilaku dengan karakter yang tidak dikehendaki. Reward dan punishment yang dimaksud dapat berupa ungkapan verbal dan non verbal, kartu ucapan selamat (misalnya classroom award) atau catatan peringatan, dan sebagainya. Untuk itu guru harus menjadi pengamat yang baik bagi setiap siswanya selama proses pembelajaran.
3. Hindari mengolok-olok siswa yang datang terlambat atau menjawab pertanyaan dan/atau berpendapat kurang tepat/relevan. Pada sejumlah sekolah ada kebiasaan diucapkan ungkapan Hoo … oleh siswa secara serempak saat ada teman merekayang terlambat dan/atau menjawab pertanyaan atau bergagasan kurang berterima.
Kebiasaan tersebut harus dijauhi untuk menumbuhkembangkan sikap bertanggung jawab, empati, kritis, kreatif, inovatif, rasa percaya diri, dan sebagainya.
4. Guru memberi umpan balik dan/atau penilaian kepada siswa, guru harus mulai
dari aspek-aspek positif atau sisi-sisi yang telah kuat/baik pada pendapat, karya,
dan/atau sikap siswa.
5. Guru menunjukkan kekurangan-kekurangannya dengan ‘hati’.Dengan cara ini
sikap-sikap saling menghargai dan menghormati, kritis, kreatif, percaya diri, santun,dan sebagainya akan tumbuh subur

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Active learning

APLIKASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN

Ada banyak metode yang dapat digunakan dalam menerapkan active learning (belajar aktif) dalam pembelajaran di sekolah. Mel Silberman (2001) mengemukakan 101 bentuk metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran aktif. Kesemuanya dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan jenis materi dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai oleh anak.  Metode tersebut antara lain Trading Place (tempat-tempat perdagangan), Who is in the Class? (siapa di kelas), Group Resume (resume kelompok), Prediction (prediksi), TV Komersial, the company you keep (teman yang anda jaga), Question Student Have (Pertanyaan Peserta Didik), Reconnecting (menghubungkan kembali), dan lain sebagainya.

 PERTANYAAN PESERTA DIDIK (QUESTION STUDENT HAVE)
Metode Question Student Have ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Metode ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan.
Prosedur :
  1. Bagikan kartu kosong kepada siswa
  2. Mintalah setiap siswa menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang mata pelajaran atau sifat pelajaran yang sedang dipelajari
  3. Putarlah kartu tersebut searah keliling jarum jam. Ketika setiap kartu diedarkan pada peserta berikutnya, peserta tersebut harus membacanya dan memberikan tanda cek di sana jika pertanyaan yang sama yang mereka ajuka
  4. Saat kartu kembali pada penulisnya, setiap peserta telah memeriksa semua pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tersebut. Fase ini akan mengidentifikasi pertanyaan mana yang banyak dipertanyakan. Jawab masing-masing pertanyaan tersebut dengan : Jawaban langsung atau berikan jawaban yang berani
  5. Menunda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sampai waktu yang tepat
  6. Meluruskan pertanyaan yang tidak menunjukkan suatu pertanyaan
  7. Panggil beberapa peserta berbagi pertanyaan secara sukarela, sekalipun pertanyaan mereka tidak memperoleh suara terbanyak
  8. Kumpulkan semua kartu. Kartu tersebut mungkin berisi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dijawab pada pertemuan berikutnya.
Variasi :
  1. Jika kelas terlalu besar dan memakan waktu saat memberikan kartu pada siswa, buatlah kelas menjadi sub- kelompok dan lakukan instruksi yang sama. Atau kumpulkan kartu dengan mudah tanpa menghabiskan waktu dan jawab salah satu pertanyaan
  2. Meskipun meminta pertanyaan dengan kartu indeks, mintalah peserta menulis harapan mereka dan atau mengenai kelas, topik yang akan anda bahas atau alasan dasar untuk partisipasi kelas yang akan mereka amati.
  3. Variasi dapat pula dilakukan dengan meminta peserta untuk memeriksa dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tersebut, sehingga fase ini akan dapat mengidentifikasi pertanyaan mana yang mendapat jawaban terbanyak, sebagai indikasi penguasaan anak terhadap objek yang dipertanyakan.
 MENGHUBUNGKAN KEMBALI  (RECONNECTING)
Metode reconnecting (menghubungkan kembali) ini digunakan untuk mengembalikan perhatian anak didik pada pelajaran setelah beberapa saat tidak melakukan aktivitas tersebut.
Prosedur :
  1. Ajaklah anak didik kembali kepada pelajaran. Jelaskan pada anak didik bahwa menghabiskan beberapa menit untuk mengaitkan kembali pelajaran dengan pengetahuan anak akan memberi makna yang berarti.
  2. Tentukan satu atau lebih dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini kepada para peserta didik: Sudahkah anda membaca / berpikir /melakukan sesuatu yang dirangsang oleh pelajaran terakhir kita ?, Apa saja yang masih anda ingat tentang pelajaran terakhir kita ? apa saja yang masih bertahan dalam diri anda ?, Pengalaman menarik apa yang telah anda miliki di antara pelajaran-pelajaran?, Apa saja yang ada dalam pikiran anda sekarang (misal nya sebuah kekhawatiran) yang mungkin mengganggu kemampuan anda untuk memberi perhatian pebuh terhadap pelajaran hari ini?, Bagaimana perasaan anda hari ini? (Dapat dilakukan dengan memberikan metafor, seperti “Saya merasa bagaikan pisang busuk.
  3. Dapatkan respons dengan menggunakan salah satu format, seperti sub-kelompok atau pembicara dengan urutan panggilan berikutnya
  4. Hubungkan dengan topik sekarang
Variasi :
  1. Lakukan sebuah ulasan tentang pelajaran yang telah lalu
  2. Sampaikan dua pertanyaan, konsep atau sejumlah informasi yang tercakup dalam pelajaran yang lalu. Mintalah peserta didik untuk memberikan suara terhadap sesuatu yang paling mereka sukai agar anda mengulas pelajaran tersebut. Ulaslah pertanyaan, konsep, atau informasi yang menang.
 PENGAJARAN SINERGETIK (SYNERGETIC TEACHING)
Metode ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada siswa membandingkan pengalaman-pengalaman (yang telah mereka peroleh dengan teknik berbeda) yang mereka miliki.
Prosedur :
  1. Bagi kelas menjadi dua kelompok
  2. Salah satu kelompok dipisahkan ke ruang lain untuk membaca topik pelajaran
  3. Kelompok yang lain diberikan materi pelajaran yang sama dengan metode yang diinginkan oleh guru.
  4. Pasangkan masing-masing anggota kelompok pembaca dan kelompok penerima materi pelajaran dari guru dengan tugas menyimpulkan/meringkas materi pelajaran.
KARTU SORTIR (CARD SORT)
Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi.
Prosedur :
  1. Masing-masing siswa diberikan kartu indek yang berisi materi pelajaran. Kartu indek dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisi aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan oleh lingkungan dll. Makin banyak siswa makin banyak pula pasangan kartunya.
  2. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.
  3. Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama.
  4. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.
TRADING PLACE
Metode ini memungkinkan peserta didik lebih mengenal, tukar menukar pendapat dan mempertimbangkan gagasan, nilai atau pemecahan baru terhadap berbagai masalah.
Prosedur :
  1. Beri peserta didik satu atau lebih catatan-catatan Post-it (tentukan apakah kegiatan tersebut akan berjalan lebih baik dengan membatasi para peserta didik terhadap sebuah atau beberapa kontribusi)
  2. Mintalah mereka untuk menulis dalam catatan merea salah satu dari hal berikut : Sebuah nilai yang mereka pegang, sebuah pengalaman yang telah mereka miliki saat ini, sebuah ide atau solusi kreatif terhadap sebuah problema yang telah anda tentukan, sebuah pertanyaan yang mereka miliki mengenai persoalan dari mata pelajaran, sebuah opini yang mereka pegang tentang sebuah topik pilihan anda,  sebuah fakta tentang mereka sendiri atau persoalan pelajaran.
  3. Mintalah peseta didik menaruh (menempelkan) catatan tersebut pada pakaian mereka dan mengelilingi ruangan dengan atau sambil membaca tiap catatan milik peserta yang lain
  4. Kemudian, suruhlah para peserta didik berkumpul sekali lagi dan mengasosiasikan sebuah pertukaran catatan-catatan yang telah diletakkan pada tempatnya (trade of Post-it notes) satu sama lain. Pertukaran itu hendaknya didasarkan pada sebuah keinginan untuk memiliki sebuah nilai, pengalaman, ide, pertanyaan, opini atau fakta tertentu dalam waktu yang singkat. Buatlah aturan bahwa semua pertukaran harus menjadi dua jalan. Doronglah peserta didik untuk membuat sebanyak mungkin pertukaran yang mereka sukai.
  5. Kumpulkan kembali kelas tersebut dan mintalah para peserta didik berbagi pertukaran apa yang mereka buat dan mengapa demikian. (misalnya : Mita : “Saya menukar catatan dengan Sonya karena dia telah membuat catatan tentang perjalanan ke Eropa Timur. Saya menyukai perjalanan ke sana karena saya mempunyai nenek moyang yang berasal dari Hongaria dan Ukraina
WHO IN THE CLASS?
Metode ini digunakan untuk memecahkan kebekuan suasana dalam kelas. Teknik ini lebih mirip dengan perburuan terhadap teman-teman di kelas daripada terhadap benda. Strategi ini membantu perkembangan pembangunan team (team building) dan membuat gereakan fisik berjalan tepat pada permulaan gerakan fisik berjalan tepat pada permulaan sebuah perjalanan.
Prosedur:
  1. Buatlah 6 sampau 10 pertanyaan deskriptif untuk melengkapi frase : Carilah seseorang yang………: Suka/senang menggambar,  Mengetahui apa yang dimaksud rebonding, mengira bahwa hari ini akan huja, Berperilaku baik, Telah mengerjakan PR, Punya semangat kuat dalam belajar, dll
  2. Bagikan pernyataan-pernyataan itu kepada peserta didik dan berikah beberapaperintah berikut :
    Kegiatan ini seperti sebuah perburuan binatang, kecuali bahwa anda mencari orang sebagai pengganti benda. Ketika saya berkata “mulai” kelilingilah ruangan dengan mencari orang-orang yang cocok dengan pernyataan ini. Anda bisa menggunakan masing-masing orang hanya untuk sebuah pernyataan, meskipun dia memiliki kecocokan lebih dari satu. Tulislah nama orang tersebut
  3. Ketika kebanyakan peserta didik telah selesai, beri tanda stop berburu dan kumpulkan kembali ke kelas.
  4. Guru dapat menawarkan sebuah hadiah penghargaan teradap orang yang selesai pertama kali. Yang lebih penting surveilah kelas tersebut. Kembangkan diskusi singkat tentang beberapa bagian yang mungkin merangsang perhatian dalam topik pelajaran.
 RESUME KELOMPOK
Teknik resume secara khusus menggambarkan sebuah prestasi , kecakapan dan pencapaian individual, sedangkan resume kelompok merupakan cara yang menyenangkan untuk membantu para peserta didi lebih mengenal atau melakukan kegiatan membangun tem dari sebuah kelompok yang para anggotanya telah mengenal satu sama lain.
Prosedur :
  1. Bagilah peserta didik ke dalam kelompok sekitar 3 sampai 6 anggota
  2. beritahukan kelas itu bahwa kelas berisi sebuah kesatuan bakat dan pengalaman yang sangat hebat
  3. sarankan bahwa salah satu cara untuk mengenal dan menyampaikan sumber mata pelajaran adalah dengan membuat resume kelompok.
  4. berikan kelompok cetakan berita dan penilai untuk menunjukkan resume mereka. Resume tersebut seharusnya memasukkan beberapa informasi yang bisa menjual kelompok tersebut secara keseluruhan. Data yang disertakan bisa berupa : latar belakang pendidikan; sekolah-sekolah yang dimasuki pengetahuan tentang isi pelajaran pengalaman kerja posisi yang pernah dipegang\keterampilan-keterampilan
    hobby, bakat, perjalanan, keluarga prestasi-prestasi
  5. ajaklah masing-masing kelompok untuk menyampaikan resumenya
PREDIKSI (PREDICTION)
Metode ini dapat membantu para siswa menjadi kenal satu sama lain
Prosedur :
  1. bentuklah sub-sub kelompok dari 3 sampai 4 orang siswa (yang relatif masih asing satu sama lain)
  2. beritahukan pada peserta didik bahwa pekerjaan mereka adalah meramalkan bagaimana masing-masing orang dalam kelompoknya akan menjawab pertanyaan tertentu yang telah dipersiapkan untuk mereka, seperti :   kamu menyukai musik apa?, Apa di antara kegiatan waktu luang favorit anda?,  Berapa jam kamu bisa tidur malam?, Berapa saudara kandung yang kamu miliki dan kamu berada pada urutan berapa?, Di mana kamu dibesarkan?,   Seperti apa kamu ketika masih kecil?,       Apakah orang tua kamu bersikap toleran atau ketat?, Pekerjaan apa yang telah kamu miliki?
  3. mintalah sub-sub kelompok mulai dengan memilih satu orang sebagaoi subyek pertamanya. Dorong anggota kelompok se spesifik mungkin dalam prediksi mereka mengenai orang itu. Beritahukan mereka agar tidak takut tentang tebakan-tebakan yang berani.
  4. mintalah masing-masing anggota kelompok bergiliran sebagai orang fokus/utama.
TV KOMERSIAL
Metode ini dapat menghasilkan pembangunan team (team building) yang cepat.
Prosedur :
  1. Bagilah peserta didik ke dalam team yang tidak lebih dari 6 anggota
  2. Mintalah team-team membuat iklan TV 30 detik yang meniklankan masalah pelajaran dengan menekankan nilainya bagi meraka atau bagi dunia
  3. Iklan hendaknya berisi sebuah slogan (sebagai contoh “Lebih baik hidup dengan ilmu Kimia”) dan visual (misalnya, produk-produk kimia terkenal)
  4. Jelaskan bahwa konsep umum dan sebuah outline dari iklan tersebut sesuai. Namun jika team ingin memerankan iklannya, hal tersebut baik juga.
  5. Sebelum masing-masing team mulai merencanakan iklannya, maka diskusikan karakteristik dari beberapa iklan yang saat ini terkenal untuk merangsang kreatifitas (misalnya penggunaan sebuah kepribadian terkenal, humor, perbandingan terhadap persaingan, daya tarik sex)
  6. Mintalah masing-masing team menyampaikan ide-idenya. Pujilah kreatifitas setiap orang.
THE COMPANY YOU KEEP
Metode ini digunakan untuk membantu siswa sejak awal agar lebih mengenal satu sama lain aktivitas kelas bergerak dengan cepat dan amat menyenangkan.
Prosedur :
  1. Buatlah datar kategori yang anda pikir mungkin tepat dalam sebuah kegiatan untuk lebih mengenal pelajaran yang anda ajar. Kategori-kategori tersebut meliputi :   bulan kelahiran,  orang yang suka atau tidak suka suatu objek,    kesukaan seseorang,    tangan yang digunakan untuk menulis,   warna sepatu,   setuju atau tidak dengan beberapa pernyataan opini tentang sebuah isi hangat (misalnya “Jaminan pemeliharaan kesehatan hendaknya bersifat universal”). Catatan: Kategori dapat pula dikaitkan langsung dengan materi pelajaran yang diajarkan
  2. Bersihkan ruang lantaiagar peserta didik dapat berkeliling dengan bebas
  3. Sebutkan sebuah kategori. Arahkan para peserta didik untuk menentukan secepat mungkin semua orang yang akan mereka kaitkan dengan kategori yang ada. Misal para penulis dengan tangan kanan dan penulis dengan tangan kiri akan terpisah menjadi dua bagian.
  4. Ketika para peserta didik telah membentuk kelompok-kelompok yang tepat, mintalah mereka berjabatan tangan dengan teman yang mereka jaga. Ajaklah semua untuk mengamati dengan tepat berapa banyak otang yang ada di dalam kelompok-kelompok yang berbeda.
  5. Lanjutkan segera pada kategori berikutnya. Jagalah peserta didik tetap bergerak dari kelompok ke kelompok ketika anda mengumumkan kategori-kategori baru.
  6. Kumpulkan kembali seluruh kelas. Diskusikan perbedaan peserta didik yang muncul dari latihan itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Artikel Sains

Bapaknya Paradigma, Thomas Kuhn


Nama Thomas Samuel Kuhn amat dikenal, terutama oleh mereka yang meminati isu-isu keilmuan, sebutlah misalnya sejarah sains dan filsafat sains. Kuhn dianggap oleh banyak kalangan sebagai sejarawan dan filosof sains besar di abad modern ini. Nama dan pandangannya kerap dikutip dalam berbagai tulisan tentang kedua bidang tersebut. Bahkan, lebih luas dari itu.

Namun Kuhn sudah lama tiada. Barangkali tak banyak orang tahu, bahwa pencetus teori scientific revolution ini meninggal pada 17 Juni 1996, setelah menderita kanker tenggorokan. Di rumahnya yang tenang, di Cambridge, Mass AS, Kuhn menutup usianya di usia 73 tahun.

Nama Kuhn menjulang setelah muncul karyanya -- The Structure of Scientific Revolutions, yang ia tulis pada umur 40 tahun. Pikiran-pikrannya membuat geger dunia keilmuan. Di situ ia berbicara tentang sifat perubahan ilmu yang kemudian dikenal luas sebagai salah satu buah pikir paling menonjol tentang ''bagaimana proses keilmuan'' berjalan. Dengan karyanya itu, Kuhn mempopulerkan istilah yang kemudian melekat pada dirinya: paradigma.

Dalam pandangan Kuhn, sains tumbuh berkembang dari waktu ke waktu lewat ''penumbangan-penumbangan'' teori. Melalui revolusi, kata Kuhn, satu konsepsi tentang pandangan dunia digantikan oleh yang lain. ''Sains bukanlah akuisisi akumulatif dari pengetahuan,'' ujarnya. Kuhn, dalam The Structure, menyebutkan bahwa revolusi dalam sains hanya terjadi setelah periode yang panjang dari sains normal -- sains yang telah diterima oleh masyarakat.

Teori Einstein tentang relativitas, tulis Kuhn untuk menjelaskan gagasannya, menantang konsep fisika Newton. Penemuan oksigen oleh Lavoisier menyapu bersih gagasan yang lebih dulu ada tentang phlogiston -- unsur imajiner yang dipercaya menyebabkan pembakaran. Eksperimen Galileo dari menara Pisa merontokkan teori Aristoteles bahwa benda jatuh dengan laju yang sepadan bobotnya.

Kuhn berargumen bahwa typical scientist bukan seorang yang obyektif, pemikir bebas, dan skeptis. Mereka, kata Kuhn, lebih merupakan individu yang konservatif -- yang menerima apa yang diajarkan kepadanya dan menerapkan pengetahuannya untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul di hadapannya.

Dengan melakukan hal itu, menurut Kuhn, ilmuwan seperti mereka menerima sebuah ''paradigma'' -- suatu pola dasar pemecahan masalah -- begitu saja. Namun, selanjutnya, kata Kuhn, akan muncul situasi ketika paradigma tersebut tak mampu memberi jawaban terhadap masalah baru yang muncul. Situasi revolusioner pecah. Paradigma barupun muncul menyapu yang lama.

Begitulah yang terjadi pada ''revolusi'' Galileo dan Einstein. Sejumlah buku lain ditulis oleh Kuhn, namun yang monumental dan akan terus dikenang tak lain The Structure. Sebelum diterbitkan dalam bentuk buku setebal 180 halaman oleh Chicago Press, The Structure muncul dalam bentuk monograf di International Encyclopedia of Unified Science.

Lebih dari satu juta eksemplar buku Kuhn itu dicetak -- salah satu karya ilmiah yang paling diminati dan dibaca orang. Karyanya diterjemahkan ke dalam 16 sepuluh dan tetap menjadi buku teks penting dalam studi tentang sejarah dan filsafat sains. Tak heran, pikiran Kuhn memengaruhi ilmuwan dari bidang lain. Untuk menyebut beberapa: ekonom, sejarawan, sosiolog, dan filosof.

Jed Z. Buchwald, direktur The Dibner Institute for the History of Science and Technology AS, menyebut Kuhn sebagai ''sejarawan dan filosof sains paling berpengaruh di zaman kita. Ia memberi inspirasi dan menggerakkan murid-murid serta sejawatnya di Harvard, Berkeley, Princeton, dan MIT, juga puluhan ribu sarjana dan mahasiswa dalam bidang yang sama maupun dalam ilmu sosial dan kemanusiaan yang membaca karyanya''.

Penemuan ''paradigma'' niscaya sebuah takdir, dan itu terjadi melalui pergeseran minat Kuhn. Dalam sebuah artikel di majalah Scientific American edisi tahun 1991 disebutkan: kisah pergeseran minat Kuhn dari fisika ke sejarah sains dapat dinyatakan dalam satu kata ''Eureka!'' Kuhn tengah bekerja untuk mencapai gelar doktor dalam fisika di Harvard, 1947, ketika ia diminta untuk mengajar sains. Oleh James B Conant, rektor universitas tersebut ketika itu, meminta Kuhn mengajar para mahasiswa undergraduate. Fokusnya: studi kasus sejarah sains.

Ketika mencari kasus sederhana dalam sejarah sains yang dapat menjelaskan akar mekanika Newton, menurut artikel di Scientific American tersebut, Kuhn membuka Fisika-nya Aristoteles dan heran ''betapa 'salah' (Aristoteles) ....''

Bapaknya Paradigma, Thomas Kuhn


Sebelum diminta mengajar sejarah sains, Kuhn mengaku belum pernah membuka dokumen-dokumen tua tentang sains. Ketika sudah membuka karya Aristoteles itulah ia menyadari betapa konsep dasar Aristoteles -- misalnya tentang gerak dan benda -- tak seperti konsep Newton. Tatkala mengkaji lebih jauh, ia menyimpulkan bahwa fisika versi pemikir Yunani itu bukan ''salah'' melainkan berbeda dari Newton, dan lebih sederhana. Dari sinilah ia kemudian melacak perubahan-perubahan besar dalam perjalanan sains. Dan, lahir 15 tahun kemudian The Structure ...

Lahir di Cincinnati, AS, pada tahun 1922, Kuhn mula-mula belajar fisika di Harvard University -- tempat ia memperoleh gelar bachelor (1942) dengan predikat summa cum laude, master (1946), dan doktor (1949). Dari tahun 1948 hingga 1956 ia menempati berbagai pos di almamaternya, hingga mencapai posisi assistant professorship dalam pendidikan umum dan sejarah sains.

Kuhn lalu bergabung dengan University of California, Berkeley, dan menjadi guru besar sejarah sains pada tahun 1961. Tiga tahun kemudian, ia pindah ke Princeton University untuk menempati jabatan akademis sebagai M. Taylor Pyne Professor of Philosophy and History of Science. Selama tahun 1978-1979 ia menjadi fellow di New York Institute for Humanities.

Kuhn pindah dari Princeton University ke MIT pada tahun 1979 dan menjadi guru besar filsafat dan sejarah sains hingga tahun 1983. Ia lalu menduduki jabatan akademis sebagai Laurence S. Rockefeller Professor of Philosophy hingga delapan tahun kemudian. Ia merupakan orang pertama yang menduduki kursi tersebut. Pada tahun 1991 Kuhn pensiun dan menjadi profesor emiritus.

Pengakuan atas jasa Kuhn kian bertambah ketika ia menerima George Sarton Medal dalam sejarah sains pada tahun 1982. Bagi peminat bidang ini, Sarton amat dikenal dengan karyanya yang legendaris, The History of Science. Kuhn telah pergi. Ia akan dikenang selalu melalui ''paradigma''. Namun, ia tak akan melihat andaikan pada suatu saat teorinya tentang revolusi keilmuan itu tumbang -- sebagaimana yang ia teorikan sendiri.

Redaktur: M Irwan Ariefyanto
Dipublikasikan kembali oleh : I Gede Sutariana

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Download Modul Fisika SMK

 MODUL BELAJAR FISIKA SMK


Bagi para guru ataupun bagi para siswa, di mana di sekolahnya kurang memiliki referensi dalam pembelajaran. Hari ini saya sudah uploadkan beberapa modul yang mungkin bisa kalian download buat menambah referensinya. Untuk mendownload bisa klik link di bawah ini
Donwload Modul Aplikasi Optik
Donwload Modul energi kinetik dan energi potensial
Donwload Modul fluida dinamis
Donwload Modul fluida statis
Donwload Modul generator dan transformator
Donwload Modul gerak lurus
Donwload Modul gerak melingkar
Donwload Modul getaran dan gelombang
Donwload Modul hukum newton
Donwload Modul kemagnetan dan induksi elektromagnetik
Donwload Modul keseimbangan benda tegar
Donwload Modul lensa dan cermin
Donwload Modul listrik dinamis
Donwload Modul listrik statis
Donwload Modul arus bolak balik
Donwload Modul momentum dan impuls
Donwload Modul pembacaan masalah mekanik
Donwload Modul pengertian dan cara kerja bahan
Donwload Modul pengukuran gaya dan tekanan
Donwload Modul piranti semikonduktor
Donwload Modul sifat mekanik zat 1
Donwload Modul sistem satuan dan pengukuran
Donwload Modul suhu dan kalor
Donwload Modul termodinamika
Itulah beberapa Modul yang mungkin saya bisa bagikan kepada rekan guru-guru semua serta kepada para pelajar SMK yang saya cintai

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'TERMODINAMIKA" GAS IDEAL DAN TEORI KINETIK GAS

GAS IDEAL DAN TEORI KINETIK GAS

I.            PENGERTIAN GAS IDEAL
Gas ideal adalah suatu gas yang diidekan oleh manusia, secara real gas ideal tidak ditemukan di permukaan bumi. Gas real pada tekanan di bawah kira-kira dua kali tekanan atmosfer dapat dilakukan sebagai gas ideal. Bahkan dalam hal uap jenuh pada kesetimbangan dengan uap cairnya persamaan keadaan gas ideal bisa dipakai jika tekanan uapnya rendah. Untuk memberikan gambaran tentang keadaan gas ideal para ahli memberikan diskripsi baik secara makroskopik maupun secara mikroskopik yang akan dibahas pada sub bab selanjutnya.

II.            TEORI KINETIK GAS
Teori kinetik gas menjelaskan tentang sifat-sifat makroskopis gas, seperti tekanan, temperatur, volume dengan menganggap komposisi dan gerak molekul. Secara esensial, teori ini mengungkapkan bahwa tekanan bukan tolakan antara molekul diam, namun tumbukan antara molekul-molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu. Teori kinetik disebut juga teori kinetik molekul atau teori tumbukan.
Asumsin Dasar Teori Kinetik molekul gas adalah sebagai berikut.
a)      Dalam satu satuan volume dari gas berisi jumlah molekul yang cukup banyak
Asumsi dasar ini didasari atas penemuan bilangan Avogadro yang menunjukkan jumlah molekul dalam 1 kg – mol pada tekanan 76 cmHg dan temperature 00 C (keadaan normal).
1 kg – mol = 22,4 m3
1 kg – mol berisi 6,03 x 1023
Dari ketentuan ini dapat dihitung bahwa dalam 1 m3 gas dalam kondisi normal/standar terdapat 3 x 1025 molekul. Jumlah ini cukup besar.
b)      Molekul terpisah pada jarak yang jauh bila dibandingkan dengan ukuran molekul itu sendiri dan dalam keadaan terus bergerak
Berdasarkan kondisi standard (tekanan 76 cmHg dan temperature 00C), 1 m3 berisi 3 x 1025 molekul. Tentukan berapa kali diameter molekul jarak antar molekul tersebut. Dalam kondisi standar diperkirakan diameter molekul 3 x 10-10 m.
c)      Molekul tidak melakukan gaya satu sama lain kecuali pada saat bertumbukan
Asumsi ini memberi petunjuk bahwa di antara dua tumbukan molekul bergerak lurus beraturan.
d)     Tumbukan antara dua molekul adalah tumbukan lenting sempurna. Dinding tempat tumbukan licin sempurna
Asumsi ini menunjukkan bahwa kecepatan searah dinding tidak berubah besarnya.
e)      Pada saat tidak ada gaya dari luar kedudukan molekul dalam satu volume tersebar merata di seluruh ruangan
Pengertian ini memberi petunjuk bahwa, jika:
V = volume yang ditempati molekul
N = jumlah molekul dalam volume V
n = jumlah molekul per satuan volume
menurut asumsi dasar tersebut, maka di setiap titik dalam volume V harga n harus sama.
dN = n dV
 
Jika diambil volume dV yang cukup kecil maka dalam volume dV ini akan terdapat sejumlah molekul dN yang besarnya dapat dinyatakan dengan
Rumus di atas berlaku untuk dV yang masih bisa ditempati oleh sejumlah molekul yang cukup besar, sedangkan rumus di atas tidak akan berlaku jika dV kecil sekali hingga lebih kecil dari volume sebuah molekul sehingga dN dan dV adalah nol.
f)       Semua arah dari kecepatan molekul memiliki kemungkinan yang sama
Asumsi ini memberi petunjuk bahwa arah kecepatan molekul pada suatu saat bisa dianggap ke arah ke mana saja.
                            Untuk dapat menganalisa asumsi ini pada setiap molekul dipasangkan vektor yang menyatakan arah dan besar kecepatan molekul. Semua vektor ini dipindahkan ke titik awal dan dengan pusat titik awal dibuat bola dengan jari-jari sembarangan r. Vektor-vektor kecepatan diperpanjang hingga menembus bidang kaca. Jumlah titik tembus pada bidang bola akan sama jumlahnya dengan molekul yang ada dalam bola. Karena molekul tersebar merata sesuai dengan asumsi di atas maka titik tembus harus tersebar merata pula di bidang bola. Hal ini berarti bahwa kecepatan molekul arahnya merata dalam bola, yang akan dijelakan selanjutnya pada gambar berikut:

                            Dari gambar dapat dilihat untuk molekul m1 kecepatan v1 dan titik tembus pada bidang bola setelah v1 dipindahkan menjadi v1’ adalah T1. Untuk molekulnya m2 dengan kecepatan v2 titik tembusnya pada bidang bola adalah T2. Jika semua molekul dalam bola adalah N molekul maka titik tembus pada dinding bola ada N buah.
                            Petunjuk dari asumsi harus menyatakan bahwa jumlah titik tembus per satuan luas di sekitar bidang bola harus sama di semua titik dalam bidang bola. Jumlah titik tembus per satuan luas pada bidang bola di mana dalam bola ada N molekul adalah:
                            (4πr2 = luas bola)
                                    Selanjutnya jika dalam bidang bola diambil luas sebesar dA maka dN yaitu jumlah titik tembus dalam dA adalah:                           
                                    Tentu saja dalam hal ini luas dA cukup besar. Jangan sampai luas dA besarnya lebih kecil dari luas penampang molekul. Selanjutnya berdasarkan koordinat bola besarnya dA dapat ditentukan dengan r, φ dan θ.



 Perhitungannya adalah sebagai berikut:
 Luas dA dinyatakan dengan AB x AD. Lihat berdasarkan gambar maka:
                          PA = r sin θ maka AB = PA dФ
                                                              = r sin θ dФ
                          AD = r dθ
                          Jadi luas dA adalah:
                          dA = AB x AD
                                = r sin θ dФ . r dθ
                                = r2 sin θ dθ dФ
                          Dengan demikian jumlah molekul yang kecepatannya menembus dA adalah dN, di mana:
                  
                          Bila jumlah molekul yang arah kecepatannya menembus dA dinyatakan dengan dN θ Ф maka:
                          d2 N θФ = jumlah titik tembus pada dA
                                       = dN
                                      
Bila persamaan ini dibagi dengan volume V maka didapat:
           
          
                   Di mana:
                   d2 N θ Ф menyatakan jumlah molekul per satuan volume yang mempunyai titik tembus kecepatan pada dA.
                   dN θ Ф disebut juga jumlah molekul yang mempunyai arah kecepatan antara:
                   θ dan (θ + dθ), Ф dan (Ф + dФ)
                                    Dapat dijelaskan bahwa kecepatan molekul besarnya tidak sama, karena setelah tumbukan pada umumnya kecepatan berubah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teori Bohr dan Stern-Gerlach tentang Atom Hidrogen


1.      Apakah teori Bohr tentang teori Hidrogen mengalami kelemahan?


Teori Bohr tentang teori Hidrogen mengalami beberapa kelemahan, antara lain:
a.       Belum mampu menjelaskan adanya struktur halus (fine structure) pada spetrum, yaitu dua atau lebih yang sangat berdekatan.
b.      Belum dapat menerangkan spektrum atom kompleks.
c.       Intensitas relatif dari tiap garis spektrum emisi.
d.       
2.      Kelemahan Percobaan Stern-Gerlach
Percobaan Stern-Gerlach digunakan utuk membuktikan adanya kuantisasi ruang di dalam medan magnetik. Dalam percobaan ini seberkas atom perak dengan momentum sudut total nol dilewatkan melalui sebuah medan magnet tak homogen dan dijatuhkan pada sebuah pelat foto seperti gambar berikut



Gambar 1. Bagan percobaan Stern-Gerlach

Dengan menggunakan medan magnet yang tak homogen, maka akan dihasilkan gaya pembelokan pada setiap momen magnet yang berada dalam berkas. Tiap-tiap momen magnet ( )  akan menderita suatu gaya pembelokan total sehingga gaya netto pada atom pada sumbu z adalah , dengan  adalah sudut antara  dan medan magnet. Sedangkan  adalah gradien medan magnet tersebut. Dalam percobaan ini diperoleh bahwa, jika berkas menumbuk pelat maka akan memisah ke dalam dua bagian yang tidak sama dengan jumlah atom yang sama terbelokkan di atas dan di bawah titik tumbukan berkas bila tidak ada medan magnet. Hal ini terjadi karena atom-atom memiliki momentum sudut total nol sehingga dengan adanya kuantisasi ruang untuk gaya penyimpang , sinar akan memisah menjadi komponen yang diskret. 
Pandangan klasik momen dipole magnet terorientasi secara acak sehingga diharapkan berkas atom setelah melewati medan magnet menjadi melebar. Hasil dalam eksperimen tersebut menunjukkan bahwa berkas atom terpecah menjadi dua komponen diskret yang berarti bahwa hanya ada dua kemungkinan nilai dari µz, karena atom perak hanya mempunyai sebuah elektron dikulit terluarnya maka spin elektron juga hanya mempunyai dua kemungkinan yaitu ms = + ½ dan – ½ .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS